Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6G Sedang di kembangkan Disaat 5G di Indonesia Masih Seperti Mitos


Teknokom - Orang-orang dari luar dilaporkan mulai mempertimbangkan untuk pindah ke 6G pada saat jaringan 5G Indonesia hanya mencakup wilayah kecil dan belum menjangkau lokasi pedesaan.

Phone Arena melaporkan bahwa Ericsson, sebuah perusahaan Swedia yang menyediakan teknologi 5G ke semua jaringan seluler Inggris yang signifikan, telah memilih untuk mendirikan laboratorium penelitian baru di Inggris untuk meningkatkan potensi negara untuk koneksi nirkabel di masa depan.

Menurut pernyataan tersebut, organisasi yang sebelumnya dikenal sebagai produsen ponsel itu akan menggelontorkan puluhan juta pound untuk riset 6G selama sepuluh tahun ke depan.

Studi ini mengkaji topik termasuk kecerdasan buatan, jaringan kognitif, efisiensi energi, dan keamanan dan ketahanan jaringan.

Semuanya dianggap sebagai elemen signifikan dari infrastruktur digital global di masa depan.

Dua puluh peneliti yang berkomitmen akan berpartisipasi dalam inisiatif ini dan berkolaborasi dengan mahasiswa PhD, cendekiawan terkemuka, penyedia layanan komunikasi, dan mitra bisnis.

Di tahun 2030-an, yaitu hanya delapan tahun dari sekarang, jaringan 6G diperkirakan sudah siap.

Sebagai informasi lebih lanjut, Statista melaporkan per September 2022, Norwegia memiliki kecepatan internet tercepat.

Rata-rata kecepatan internet seluler di negara ini mencapai 126,94 Mbps.

Uni Emirat Arab dengan kecepatan 126,85 Mbps dapat menyamai kecepatan ini.

China berada di posisi keempat, disusul Belanda di posisi kelima, dengan Qatar di posisi ketiga dengan kecepatan 124,29.

Mitos 5G

1. 5G penggati jaringan 4G

Untuk lebih jelasnya, jaringan 5G memperluas jaringan 4G LTE yang saat ini ada. Karena jaringan 4G dan 4G LTE secara efektif membentuk kerangka arsitektur 5G saat ini, jaringan 4G tidak akan sepenuhnya digantikan oleh 5G dalam waktu dekat. Sebenarnya, jangkauan 3G masih ada di banyak tempat karena mengisi celah yang ditinggalkan oleh jangkauan 4G.

2. Corona dibawa oleh jaringan 5G

Ya, ini adalah kesalahpahaman yang beredar online. Konyol kedengarannya, selama tahap awal epidemi COVID-19, hipotesis konspirasi ini mendapatkan popularitas.

Tapi tidak ada bukti untuk mendukung ide ini. Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) menyebar melalui tetesan udara atau langsung dari orang yang terinfeksi ke orang lain daripada melalui gelombang radio atau jaringan seluler.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus turun tangan untuk menyatakan bahwa beberapa negara tanpa jaringan seluler 5G juga mengalami wabah COVID-19.

Fatka 5G

1. Jaringan 5G bisa diakses setelah tersedia di wilayah tertentu

Ini akurat dan relevan jika Anda berada di kota yang memiliki jaringan 5G. Hanya Jakarta di Indonesia yang menyediakan jangkauan 5G terbatas, dengan satu lokasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dengan menggunakan ponsel yang sesuai dengan akses 5G diaktifkan, Anda dapat menggunakan jaringan 5G di lokasi ini.

2. Handphone Dengan jaringan 4G LTE dapat menikmati jaringan 5G

Anda memerlukan ponsel yang kompatibel dengan 5G untuk mendapatkan manfaat penuh dari semua yang ditawarkan 5G. Di sisi lain, Anda tidak perlu membeli ponsel 5G baru sekaligus karena jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G dan 4G LTE.

Smartphone apa pun saat ini akan dapat terhubung ke jaringan 4G dan berfungsi normal. Banyak ponsel yang saat ini sudah mendukung jaringan 5G, seperti yang diketahui.

Smartphone berkemampuan teknologi 5G NSA (non-standalone) pada frekuensi 2300 MHz, atau Band 40, menyediakan layanan 5G di Indonesia (n40).

Nahh, gimna nih temen-temen apakah kalian sudah puas dengan kecepatan 5G di Indonesia? apa jangan-jangan kalian belum merasa kecepatan jaringan 5G?.

semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kalianya ya ^-^


Posting Komentar untuk "6G Sedang di kembangkan Disaat 5G di Indonesia Masih Seperti Mitos"